Total Tayangan Halaman

Rabu, 21 September 2011

Now or later We should find "Our Real Lord" not only name

Kebanyakan orang (sebagian besar dari kita) merasa bangga karena dianggap beragama, dianggap berTuhan.  Tetapi sadarkah kita bahwa dengan predikat tersebut kita tidak secara otomatis dekat dan mengenal Tuhan yang sesungguhnya.  Pernahkah kita berpikir bahwa mungkin sebagian besar dari kita hanya terjebak pada kebanggan atau malah mungkin egoisme terhadap predikat semu yang kita sandang itu?  Pernahkah kita memikirkan apa yang sesungguhnya Tuhan harapkan dengan hidup yang telah Dia karuniakan kepada kita?  Sering kita dibutakan oleh sentimen keagamaan (kelompok/tertentu) yang kadang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan kita.  SEMOGA KITA BISA LEBIH MERENUNG, MAWAS DIRI, SEDIKIT MENYINGKIRKAN EGO DIRI/KELOMPOK, AGAR KITA BISA MEMAHAMI (DENGAN BENAR) APA YANG SESUNGGUHNYA TUHAN KEHENDAKI TERHADAP HIDUP KITA!?

1 komentar:

  1. Hasrat menemukan Tuhan yang sejati; sesungguhnya timbul karena keprihatinan penulis karena banyak dari saudara-saudara yang saling berdebat bahkan beradu argumen dengan sengit, saling mencerca, memaki. Masing-masing merasa bahwa meng-imani TUHAN yang benar berdasarkan sudut pandang agamanya. Lebih parah lagi agama dijadikan alat untuk menghakimi dan menyebut orang lain kafir. Jika kita sama-sama mengakui bahwa hanya ada satu TUHAN bagi seluruh umat manusia; mengapa kita saling bertentangan bahkan saling membenci, karena dasar cara dan tata keyakinan agama kita yang berbeda. Jika benar kita mengakui hanya ada satu TUHAN bagi seluruh umat manusia mestinya adalah TUHAN yang universal tidak terbatasi oleh aturan2 agama yang sempit,... RENUNGKANLAH!!!

    BalasHapus